close
AKMU: Next Episode Album Review

AKMU: Next Episode Album Review

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

AKMU alias Akdong Musician menjadi duo paling menjanjikan di panggung musik Korea Selatan. Dua berkerabat Lee Chanhyuk dan Lee Suhyun memperlihatkan musikalitas berbobot mereka melalui beberapa rilisan sebelumnya. Di tahun ini, keduanya kembali melalui album kerjasama ‘Next Episode.’

‘Next Episode’ menjadi rilisan pertama AKMU dalam beberapa tahun terakhir. Tepatnya semenjak merilis ‘Sailing’ di tahun 2019 setelah Lee Chanhyuk menyelesaikan wajib militer. Sebelumnya, rilisan demi rilisan dari AKMU sudah sangat menarik perhatian. Tak lain lantaran kualitas musikalitas dan produktivitas dari duo berkerabat nan tetap berumur 20an tahun.

Pada EP kedua ini, AKMU kembali menunjukan kreatifitas dan kualitas mereka dalam bermusik. Ketujuh track di album ‘Next Episode’ diproduseri dan ditulis oleh Lee Chanhyuk. Selain itu, AKMU juga menghadirkan beragam aliran dan musik berbeda melalui kerjasama dengan sederet musisi dan artis ternama.

Untuk album kerjasama ‘Next Episode’, AKMU menggandeng artis papan atas di belantika musik Korea Selatan. Menariknya masing-masing artis dan musisi ini dikenal dengan aliran unik mereka masing-masing. Hingga bisa menghadirkan beragam warna melalui suara-suara berbeda di ‘Next Episode’.

Chanhyuk, nan menjadi produser album ini pun sukses membikin ‘Next Episode’ tak kehilangan bunyi dan musikalitas unik AKMU.

Penyanyi veteran nan dikenal sebagai “National Diva” di Korea Selatan, Lee Sun Hee menjadi kolaborator di track pertama, “Hey kid, Close your eyes.” Single pre-release ini menggambarkan hidup nan tak ubahnya medan perang, “Look at the sky covered in ashes of gunpowder / Whoosh go the bomb and the bullet.”

Chord nan digunakan sekilas mengingatkan pada opening “Abracadabra,” hits dari Steve Miller Band di tahun 1982. Selain nada-nada apik dan lirik berarti dalam, track ini pun mempunyai komposisi vokal luar biasa. Terutama warna bunyi sopran dari Lee Sun Hee nan berpadu elok dengan vokal Lee Suhyun.

Penyanyi dan duo dari generasi berbeda ini menghadirkan pengharmonisan vokal terbaik diantara rilisan K-pop lain tahun ini.

Harmonisasi vokal apik kembali diperlihatkan di track berikutnya. “NAKKA” nan menjadi title track menghadirkan soloist ternama IU sebagai kolaborator.

“NAKKA” mempunyai titel original “낙하” nan dalam bahasa Korea berfaedah ‘falling down.’ Lagu ini sendiri menarasikan tentang gimana bakal selalu ada seseorang mendukung saat kita jatuh. “Melalui ‘NAKKA’, kami mau mengatakan kepada semua orang bahwa bakal ada seseorang mendukung mereka. Bahkan saat mereka jatuh dari atas,” ungkap duo AKMU dalam konvensi pers mengenai “NAKKA.”

Vokal unik Chanhyuk dan Suhyun berharmonisasi menyanyikan bait “I told you I’d never leave you / When such a day comes.” Disusul dengan bunyi unik dari IU, nan melantunkan lirik “Trust me, close your eyes and fall / One, two, three, hold your breath and fall” pada chorus. Irama electro dengan sentuhan synth-pop 80an menghadirkan aransemen nan terdengar moody sekaligus kelam.

Nada-nada ‘newtro’, nan memadukan irama retro (biasanya dari tahun 70an sampai 90an) dalam aransemen modern kembali dihadirkan dalam “Bench.” Kali ini AKMU menggandeng soloist R&B Zion.T, dengan warna bunyi dan karakter vokalnya nan khas.

“Bench” mengusung melodi dari gitar elektrik, nan berpadu dengan vibe R&B 80an. Secara selintas didengarkan, track ini mengingatkan pada “Chocolate” dari The 1975. Meskipun nada-nada pop manis, terutama penurunan tempo di chorus, bakal mengingatkan pada lagu pop di tahun 2000an. Serupa dengan soundtrack untuk K-drama terkenal ‘Boys Over Flowers,’ salah satunya.

Tren ‘newtro’ nan melanda K-pop memang membangkitkan nostalgia. AKMU bukan group pertama nan menyisipkan melodi maupun nada-nada irama mengingatkan pada rilisan di tahun-tahun 90an hingga awal 2000. Walau untungnya untuk ‘Next Episode,’ AKMU tak berlama-lama tenggelam dalam nostalgia.

Track kerjasama dengan rapper hiphop kenamaan Beenzino mempunyai irama paling modern. Setidaknya jika dibandingkan dengan track-track lainnya. “Tictoc Tictoc Tictoc” memberikan ruang untuk verse smooth dari Beenzino sama bersinarnya dengan vokal Lee Suhyun. Produksi apik, dengan layering pada vokal, menjadikan lagu ini terdengar begitu megah.

Frontman dari indie rock band JANNABI, Choi Jung Hoon menyumbangkan soulful vokal untuk ‘Next Episode.’ Judul original “맞짱” merupakan anekdot dari “Next Episode” nan berfaedah ‘a fight.’

Di lagu ini, keahlian Chanhyuk menulis lirik lagu betul-betul layak dipuji. “Next Episode” menarasikan tentang anak mini berumur 5 tahun, nan menunjukkan ibunya mengenai pertengkarannya. Sekaligus argumen kenapa dia tak membalas saat dipukul di pertengkaran tersebut. “Mum, I was sad that I fought my close friend / It hurts more than getting my mouth bruised.” Instrumen dengan melodi rock ballad di latar belakang menjadi highlight tersendiri di sini.

Lirik apik berikutnya, “Memories I wouldn’t revisit / Make crowds roar / Pain I kept hidden as secrets / Are now sung by everyone,” dihadirkan dalam track kerjasama dengan Crush. Lagu pop R&B ini memadankan vokal unik Crush dengan karakter bunyi Suhyun. Keduanya menghasilkan kombinasi vokal dan pengharmonisan nan layak mendapat standing ovation.

Setelah irama electro pop, vokal soprano, R&B, soul, dan apalagi hadirnya rapper hip hop, ‘Next Episode’ tetap mempunyai kolaborator berikutnya. Sam Kim menghadirkan aliran folk dengan nada-nada melodi dari gitar akustik.

Closing track “Everest” datang dengan kemegahan nan membuatnya cocok menjadi soundtrack movie blockbuster. “Occasionally we see / The evidence that nothing is impossible in the world.” Layaknya mendaki sebuah gunung, aransemen lagu ini mempunyai momentum tertata sempurna. Mulai dari opening dengan melodi akustik hingga klimaks pada lagu.

‘Next Episode’ datang seakan untuk menunjukan gimana album kerjasama seharusnya. Setiap track menghadirkan musisi, penyanyi, dan artis ternama nan membawa karakter unik bunyi dan aliran masing-masing. Walau begitu, Chanhyuk dan Suhyun sukses mengimbangi hingga semua track tak kehilangan jati diri serta karakter unik AKMU.

Album EP ini kembali menjadi bukti kualitas musikalitas dan produktivitas dari duo berkerabat ini. A totally well done dan masterpiece worthy album.

Sumber Blog Informasi Tentang K-Pop - Cultura
Blog Informasi Tentang K-Pop - Cultura
Atas