Jun SEVENTEEN Ungkap Single Barunya, Tantangan Koreografi, Kecintaannya pada Hot Pot, dan Banyak Lagi

Jun SEVENTEEN duduk berbareng Allure Korea untuk wawancara singkat setelah mengambil bagian dalam pengambilan gambar untuk majalah jenis Desember!

Jun memulai wawancara dengan membicarakan tentang keputusannya dan keputusan personil SEVENTEEN lainnya untuk memperbarui perjanjian mereka. “Saya sangat senang dengan pembaruan kontrak,” katanya. “Saya pikir itu adalah keputusan nan sangat bagus. Ada baiknya kita pergi dan berteriak-teriak untuk kegiatan pribadi satu sama lain apalagi saat kita melakukan kegiatan sebagai grup. Dan itu sangat bagus lantaran kami juga bisa berjumpa Carats (klub fans resmi SEVENTEEN). Saya dapat memandang bahwa para personil tumbuh lebih percaya diri dan mereka merasa lebih bahagia.”

Dia kemudian berbincang tentang single barunya nan dirilis “LIMBO.” Dia mengungkapkan kebahagiaannya lantaran dapat berbagi video penampilan dan video koreografi dengan para penggemar, berbagi harapannya bahwa meskipun turnya padat dan kegiatan nan dijadwalkan, kesempatan untuk memamerkan penampilan solonya mungkin bakal datang di beberapa titik.

“LIMBO” adalah produk dari kerja keras dan upaya tulus Jun, dan dia berkomentar, “Saya pikir lebih baik tidak melakukan sesuatu jika Anda tidak bakal melakukan 100 persen untuk mempersiapkannya. Sejujurnya, saya sedang mempersiapkan lagu performance sejak dua tahun lalu, dan saat saya melakukannya, ada beberapa lagu nan gagal. Saya tidak begitu senang dengan mereka, jadi itu sebabnya ‘LIMBO’ baru bisa keluar sekarang.” Dia juga menambahkan dengan ceria gimana dia memandang kepercayaan dirinya tumbuh dan menambahkan dengan tawa gimana perutnya juga tumbuh lantaran semua latihan nan telah dia lakukan selama persiapannya.

Dia juga menjelaskan gimana koreografi adalah aliran nan jauh lebih lembut dibandingkan dengan tarian nan biasa dia lakukan. “Sejak hari-hari trainee saya, saya berpikir bahwa kekuatan terbesar saya adalah kekuatan saya. Jadi ketika saya melakukan ‘LIMBO’, saya berkompromi dengan pembimbing saya dan dengan sengaja menghilangkan banyak kekuatan itu.” Dia mengutip banyak latihan sebagai caranya untuk dapat melakukan perubahan drastis dalam style koreografi, mengatakan bahwa itu jauh lebih susah daripada nan biasa dia lakukan.

“Begitu video musiknya keluar, saya sangat malu lantaran para member banyak berbincang tentang abs saya,” kenangnya sembari tertawa. Dia menjelaskan gimana konsep di kembali “LIMBO” adalah bagian favoritnya, mengatakan gimana itu adalah jembatan nan menyatukan lagu dan visualnya. Dia melanjutkan dengan menjelaskan gimana dia mereferensikan movie “Twilight” dan “Inception”, baris, “A Dream dalam mimpi”, keluar dari percakapannya dengan komposer lain tentang “Inception”.

Dia mengatakan dia menghabiskan waktunya dengan baik, mengisi jadwalnya dengan kegiatan golongan serta kegiatan pribadinya di hari istirahatnya. “Saya tidak terlalu suka rehat panjang. Tidak apa-apa jika saya hanya berpiknik selama sekitar dua hari. Jika lebih lama dari itu, maka saya menjadi cemas.”

Memperluas lebih jauh tentang gimana dia menghabiskan waktu rehat singkat ini, Jun berbagi gimana dia suka pergi ke restoran nan menyajikan masakan Cina, mengungkapkan gimana dia pergi makan hot pot di setiap kota nan mereka singgahi selama tur bumi mereka. “Saya mau merekomendasikan hot pot tusuk sate,” dia pasti bakal menambahkan.

Baginya, makanan adalah bagian krusial dari kehidupan. “Di Tiongkok, empat perihal terpenting adalah makanan, pakaian, tempat tinggal, dan transportasi. Jadi seperempat dari hidup Anda adalah makanan. Saat kita menjalani hidup kita, sebagian besar waktu kita dihabiskan untuk makan makanan. Jadi daripada hanya makan dengan separuh hati, saya suka makan lezat saat saya punya waktu. Itu sebabnya saya juga suka memasak.”

“Pada saat wawancara ini keluar, saya pikir kami bakal melakukan tur kubah kami,” katanya ketika ditanya tentang akhir tahun. “Ini adalah konser nan sangat berarti. Kami sudah merencanakannya sejak lama, tapi tentu saja kami kudu menundanya selama dua tahun lantaran situasinya. Karena dulu banyak kecewa, sekarang terasa lebih berharga. Saya tidak tahu persis gimana rasanya sekarang, tetapi ketika Allure Korea keluar, saya bakal tahu. Dapat menerima begitu banyak cinta di luar negeri selalu sangat menarik dan sesuatu nan sangat saya syukuri.”

Wawancara komplit tersedia melalui Allure Korea jenis Desember.