K-netizen muak dengan kabar pegawai Korail mengakses informasi pribadi RM BTS sebanyak 18 kali dan membagikannya ke temannya

Baru-baru ini, dilaporkan bahwa seorang tenaga kerja Korail (perusahaan kereta api Korea) diketahui mengakses informasi pribadi RM BTS tanpa izin.
Menurut laporan SBS 8 News 1 Maret, seorang tenaga kerja operator kereta api nasional Korail ditemukan telah mengakses informasi pribadi personil BTS RM 18 kali selama rentang waktu 3 tahun mulai tahun 2019.

Ditemukan bahwa tenaga kerja tersebut memperoleh akses ke informasi tiket kereta RM serta informasi pribadinya, termasuk alamat, nomor ponsel, jenis ponsel, dan lainnya. Informasi pelanggan hanya tersedia untuk tujuan kerja, tetapi tenaga kerja memperoleh akses sebagai pekerja TI dan mengakses informasi RM untuk penggunaan pribadinya.
Dia mengaku telah mengakses informasi tiket RM untuk menemuinya secara langsung dan apalagi memberi tahu temannya tentang informasi tiket RM sehingga temannya dapat memesan bangku kereta di dekat RM.

Setelah audit internal, Korail menyatakan, “Kami mengonfirmasi ‘A’ mengakses informasi pribadi tanpa izin, tetapi belum dikonfirmasi bahwa ‘A’ membocorkan informasi tersebut ke luar perusahaan.” Setelah diskors dari Korail, tenaga kerja tersebut berbagi dengan SBS 8 News, “Saya mengaksesnya hanya lantaran penasaran, dan saya bakal merenungkan diri saya sendiri.”

Namun demikian, netizen Korea merasa muak dengan tindakan tenaga kerja tersebut dan mengkritiknya dengan keras. Mereka berkomentar, “Itu menjijikkan,” “Wow, dia sangat gila, ini membuatku merinding,” “Aku betul-betul mau tahu siapa dia,” “Ya betul dia mencerminkan diri sendiri,” “Dia betul-betul gila laki-laki b* **” “Dia sangat gila,” “Wow, pasti sangat mudah baginya untuk menggali informasi selebriti, dia perlu dipecat,” “Hanya skorsing??” “Dia tidak waras”, “Wow, dia sangat gila”, “Itu sangat menjijikkan”, “Aku jijik, mengungkapkan informasi pribadi orang seperti itu adalah kejahatan”, “Dia tidak melakukannya sekali alias dua kali tapi 18 kali”, “Dia gila”, “Tidak percaya dia hanya diskors dan tidak dipecat! Dia bakal terus melakukan itu”, “Aku merinding lantaran itu sangat menyeramkan”, “Dia perlu dihukum”, dan “HYBE perlu menuntutnya.”