close
MEMAHAMI MANUSIA MELALUI K-DRAMA WOULD YOU LIKE A CUP OF COFFEE

MEMAHAMI MANUSIA MELALUI K-DRAMA WOULD YOU LIKE A CUP OF COFFEE

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Hello chingudeul, bertemu lagi dengan saya.

Mau cerita sedikit mengenai drama Korea Would You Like a Cup of Coffee. Awalnya tidak ada rasa kesukaan untuk menonton drama mini series ini, lantaran kurang membuming bagi saya. Banyak juga titel nan tetap ngantri di playlist drakor saya. hehehe… Tetapi waktu lihat di WeTV baru sadar jika pemerannya adalah Ong Seong-woo former of Wanna One (Salah satu grup idol nan saya suka).

Nonton drama ini awalnya hanya coba-coba, tapi ketagihan sampai bagian akhir. Would You Like a Cup of Coffee alias dalam hangeul nya 커피 한잔 할까요? (Kopi hanjan halggayo?) bercerita tentang makna kehidupan manusia dari perspektif pandang nan berbeda dan dipandang sebagai rasa kopi. Setiap bagian di drama ini menampilkan persoalan nan berbeda dengan penyelesaian dari perspektif pandang nan berbeda. Mari kenalan dulu yuk dengan drama nan diadaptasi dari comic satu ini.

Profil Would You Like a Cup of Coffee

  • Judul dalam Bahasa Inggris: Would You Like a Cup of Coffee?
  • Judul dalam Bahasa Korea: Coffee Hanjan Halggayo?
  • Hangeul: 커피 한잔 할까요?
  • Penulis: Huh Young-Man (comic), Lee Ho-Joon (comic), No Jung-Wook
  • Episodes: 12

Sinopsis Would You Like a Cup of Coffee

Bermula dari Kang Go-bi nan tidak diterima kerja dan menemukan sebuah kafe mini nan berjulukan 2Dae (generasi kedua) kafe, kafe ini dikelola oleh Park sajang. Kang Go-bi merasa tertarik dengan kafe tersebut. Eh, ternyata, Kang Go-Bi merupakan mantan barista di suatu kafe dan dia mau memulai hobinya dalam mengolah kopi di kafe tersebut. Park sajang nan berjumpa dengan Go-Bi pun merasa tertarik, walaupun begitu Park sajang-nim tidak beriktikad untuk mempekerjakan Go-Bi di kafenya. 

Go-Bi menunjukkan antusias dan rasa penasarannya dengan membikin pertanyaan-pertanyaan terhadap pelanggan 2Dae kafe, sehingga membikin Park sajang tersentuh dan akhirnya mempekerjakan Kang Go-Bi  sebagai pegawainya. Park sajang-nim melatih Go-Bi dengan caranya untuk membikin dan menemukan cita rasa kopi sesuai dengan emosi pelanggan. 

Entah apa nan dipikirkan oleh Park sajang, beliau dapat membaca pikiran orang lain termasuk Go-Bi, terlihat di wajah jika dia sangat percaya dengan Go-Bi nan bisa menemukan cita rasanya sendiri. Apakah Go-Bi bisa menemukan cita rasa kopi nan sesuai dengan pelanggan nan datang kepadanya dan mampukan dia memperkuat di kafe 2Dae? 

Bagi chingudeul nan coffe lovers alias sering nongkrong di kafe, drama ini mungkin cocok buat kalian. Boleh deh, incip 1 bagian dulu ^^ 

Pemeran dalam Would You Like a Cup of Coffee

Ong Seong-Wu sebagai Kang Go-Bi

would you like a cup of coffeephoto via: WeTV

Kang Go-bi merupakan mantan barista nan selalu tertolak oleh perusahaan nan akhirnya memutuskan untuk bekerja kembali sebagai barista di 2Dae kafe nan dikelola oleh Park Seok. Go-bi merupakan anak muda nan polos bakal kehidupan, namun seiring waktu dia belajar bakal kehidupan dan masalah manusia dengan menjadi barista di 2Dae kafe.

Park Ho-San sebagai Park Seok

would you like a cup of coffeephoto via: WeTV

Pria paruh baya nan cocok menjadi ayah Kang Go-bi, beliau mengajarkan banyak makna kehidupan jika kita lihat dari perspektif pandang nan berbeda. Park Seok menuntun Go-bi untuk menemukan jalannya sendiri ketika meracik kopi dan mengenalkan beragam macam teknik tertentu untuk membikin kopi menjadi obat bagi pelanggan nan mempunyai masalah.

Seo Young-Hee sebagai Kim Joo-Hee

would you like a cup of coffeephoto via: WeTV

Seorang ibu tunggal nan sekaligus pacar Park Seok, Kim Joo-Hee selalu berada di sisi Park Seok dalam keadaan apapun termasuk saat Park Seok ragu bakal Kang Go-Bi nan mau menjadi pegawai di kafenya. Kim Joo-Hee merupakan penulis tulisan lepas dan menjadikan 2Dae kafe sebagai kantornya. 

Usaha dan Berusaha

Seperti Kang Go-bi nan berupaya untuk menjadi barista di 2Dae Kafe, Park Sung-Min (Lee Kyu-Hyung) juga berupaya untuk mendapatkan pelanggan untuk bisnisnya. Dia menjadikan 2Dae kafe sebagai kantornya. Awalnya Go-bi sangat tidak menyukai apa nan dilakukan oleh Park Sung-Min, lantaran dapat merugikan kafe. Namun, disisi lain Park Seok dengan caranya mengingatkan Go-bi agar tidak mudah mengambil konklusi dan menceritakan tentang The Elephant House, di mana Kisah Harry Potter terlahir. Apakah Park Sung-Min sukses mendapatkan pelanggan dan apakah Go-Bi bisa membalikkan pikirannya?

would you like a cup of coffeephoto via: WeTV

Di akhir bagian ini, diketahui bahwa Kang Go-Bi menerima argumen kenapa Park Sung-Min menjadikan 2Dae kafe sebagai kantornya. Kang Go-Bi mendapatkan pelajaran baru bahwa kita semua bakal berupaya untuk mendapatkan apa nan layak kita dapatkan dari upaya kita. Oleh lantaran itu, kita kudu bersikap baik dan berpikiran positif agar tidak memandang sesuatu dari satu perspektif pandang kita alias sebelah mata.

Kritikan Sebagai Pembangun Diri

Ada bagian di mana, menyajikan kritikan sebagai bahan untuk memperbaiki diri dan membangun diri. Song Jae-Ryong sebagai Choi Heart merupakan kritikus kafe dengan kata-kata nan sehingga ditakuti oleh pemilik kafe. Choi Heart melanglang buana untuk menulis tulisan mengenai kafe dan kopi, namun dia mempunyai kelemahan nan tidak biasa. Tidak dapat minum kopi sebanyak nan dia mau, merupakan kelemahan nan selalu dia keluhkan sebagai penikmat kopi dan kafe. Awalnya, Go-Bi dianggap sebagai barista nan jelek lantaran cita rasa kopi nan diracik sangat jelek dan tidak cocok. Apakah nan dilakukan oleh Go-Bi untuk membuktikan bahwa kopi nan diracik sesuai dengan Choi Heart?

would you like a cup of coffee
would you like a cup of coffee
photo via: WeTV

Menurut saya, di bagian ini disajikan makna kehidupan nan out of the box. Kita tidak boleh hanya menyimpulkan sesuatu hanya dari pertemuan nan singkat a.k.a first impression lantaran menurut saya first impression bukanlah sesuatu nan absolut kita nilai.

Komen di box ya jika ada masukan nan lain. hehehe…

Kesan Untuk K-drama Would You Like a Cup of Coffee

Drama ini dikemas secara hangat, simple, dan full of meaningful life. Karakter dan akting nan dibawakan sangat superb. Menurut saya, drama ini layak ditonton lantaran mengajarkan makna kehidupan. Setiap episodenya dikemas simple dengan pelanggan dan masalah nan berbeda, dengan begitu makna dari tiap bagian juga berbeda dan mengajarkan perspektif pandang persoalan dan penyelesaian nan berbeda juga. Yang hebatnya, para pelanggan ini merupakan artis nan cukup dikenal di per-dramaan Korea. 

Di sini juga, suka sekali dengan karakter Park Ho-San ahjussi. Karakter nan tenang dan selalu memandang masalah dari perspektif pandang nan berbeda mengajarkan kita bahwa sebenarnya tidak semua masalah nan kita hadapi dan pikirkan selalu rumit. 

Permasalahan dalam hidup kita merupakan bagian dari hidup, namun kita dapat menemukan jalan keluar bakal masalah nan menimpa kita. Bagaimana kita menyelesaikan persoalan kita, tergantung dari perspektif pandang kita, mau menerima untuk diselesaikan alias hanya kita bawa sampai akhirnya kita sendiri nan terbebani. Terus terang, menonton drama ini mengubah mindset saya, belajar untuk memandang masalah dari perspektif pandang orang lain dan belajar untuk tidak menghakimi kesalahan orang lain. 

Lastly, itu kesan saya setelah menonton drama ini. Menurut saya, drama ini sangat recommended sekali bagi nan mencari makna kehidupan dan merasa capek bakal kehidupan. Banyak motivasi nan disampaikan di setiap episodenya. Semoga membantu bagi chingudeul nan memerlukan asupan drama Korea nan bergenre hangat tanpa percintaan.

Sampai bertemu di review drama Korea nan lain. 또 보자 ^^

Sumber Blog Informasi Tentang K-Drama -& Movie - Drakor Class
Blog Informasi Tentang K-Drama -& Movie - Drakor Class
Atas