Drama Korea Twenty Five Twenty One (2521) merupakan salah satu drama Korea terbaik nan saya tonton di tahun 2022 lalu. Drama ini mengambil setting di rentang tahun 1998-2021 dengan tokoh utamanya berjulukan Na Hee Do dan Baek Yi Jin nan diperankan oleh Kim Tae Ri nan saya kenal lewat drama Mr. Sunshine dan Nam Joo Hyuk nan bikin gempar di drama Start Up.
Selain jalan ceritanya nan seru dan menarik, drama ini sendiri juga sukses menghadiahkan Kim Tae Ri penghargaan pemeran utama wanita terbaik dalam arena bergengsi Baeksang Award 2022 nan lalu. Berikut adalah review dari drama Korea Twenty Five Twenty One
Sinopsis Drama Korea Twenty Five Twenty One

Drama Korea Twenty Five Twenty One menceritakan kehidupan masa muda seorang atlet anggar nasional Korea Selatan berjulukan Na Hee Do. Di tahun 1998, Na Hee Do muda kudu menghadapi realita jika klub anggar di sekolahnya Bahkan klub anggar di sekolahnya nyaris ditutup lantaran pengaruh krisis moneter. Tak mau kehilangan mimpinya, Na Hee Do pun meminta kepada ibunya agar mau memindahkannya ke SMA Taeyang tempat Go Yum Rim bersekolah. Go Yu Rim sendiri adalah atlet anggar nasional nan sudah memenangkan lencana emas olimpiade sekaligus juga pujaan Na Hee Do.
Salah satu angan terbesar Na Hee Do adalah bisa berlatih berbareng dengan Go Yu Rim. Tak disangka apalagi di pertemuan pertama mereka Go Yu Rim malah mengacuhkannya lantaran sebuah alasan. Ini membikin hubungan keduanya ibaratkan anjing dan kucing saat sedang latihan. Apalagi kemudian Na Hee Do juga memperlihatkan perkembangan nan menakjubkan nan semakin membikin Go Yu Rim merasa terancam.
Baca Juga: Anggar dalam Tontonan Twenty Five, Twenty One
Di sekolah barunya sendiri, Na Hee Do kemudian berkawan dengan duo sahabat Ji Seung Wan dan Moon Ji Woong. Ji Seung Wan adalah sosok anak pandai di sekolah nan selalu vokal menyuarakan pendapatnya, apalagi berani melawan pembimbing untuk memihak temannya nan mendapat kekerasan dari guru. Sedangkan Moon Ji Woong adalah pemuda dengan ranking rendah nan sudah lama naksir pada Go Yu Rim. Setelah mengetahui jika Na Hee Do bermain anggar, Moon Ji Woong meminta support Na Hee Do agar bisa dekat dengan Go Yu Rim.
Di luar pertemanan di sekolah dan bumi anggar, Na Hee Do kemudian juga berkenalan dengan Baek Yi Jin, seorang putra mantan konglomerat nan ambruk lantaran krisis moneter. Untuk bisa menghidupi dirinya, Baek Yi Jin nan terpaksa berakhir kuliah dan bekerja sebagai penjaga persewaan komik. Keluarganya sendiri sekarang hidup terpisah lantaran ayahnya terlilit hutang nan besar. Tak lama stasiun penyiaran tempat ibu Na Hee Do bekerja membuka lowongan untuk reporter nan tidak mensyaratkan piagam sarjana. Baek Yi Jin mengambil kesempatan ini hingga akhirnya dia bisa bekerja sebagai reporter olahraga.
Setelah beranjak sekolah dan dilatih oleh pembimbing nan tepat, Na Hee Do pelan tapi pasti memperlihatkan kemajuan nan pesat. Ia sukses masuk ke timnas dan beragam kejuaraan apalagi juga mengalahkan Go Yu Rim nan sebelumnya menjadi unggulan Korea Selatan di arena internasional. Sayangnya kemenangannya ini berbuah kontroversi dan membikin Na Hee Do merasa terpukul. Beruntung ada Baek Yi JIN nan sejak awal selalu mendukungnya apalagi membantu menyelesaikan kontroversi kemenangan Na Hee Do atas Go Yu Rim.
Berkat sebuah peristiwa, hubungan antara Na Hee Do dan Go Yu Rim akhirnya membaik. Bahkan keduanya kemudian menjadi sahabat kental nan saling mendukung satu sama lain. Tak hanya itu, hubungan Na Hee Do dengan Baek Yi Jin nan sebelumnya hanya berkawan juga meningkat menjadi sepasang kekasih. Sayangnya lantaran terlalu sibuk dengan pekerjaan sebagai reporter membikin Baek Yi Jin tak mempunyai banyak waktu untuk Na Hee Do.
Na Hee Do sendiri mempunyai trauma lantaran ibunya juga adalah seorang reporter nan nyaris tak punya waktu untuknya. Apalagi kemudian Baek Yi Jin juga memilih untuk terbang ke Amerika untuk menjadi reporter saat peristiwa bom WTC 9/11 terjadi. Hal ini membikin hubungan keduanya semakin menjauh dan tidak bisa saling menguatkan lagi dan pada akhirnya hubungan keduanya kudu berhujung saat usia Na Hee Do 21 dan Baek Yi Jin 25. Jadi itulah makna dari titel Twenty Five Twenty One nan disematkan pada drama ini.
Karakter di Drama Korea Twenty Five Twenty One
Dalam drama Korea Twenty Five Twenty One, ada 3 karakter utama nan mempunyai porsi cerita cukup besar dalam drama ini. Karakter tersebut antara lain:
Na Hee Do
Na Hee Do adalah putri tunggal seorang pembaca buletin ternama di salah satu televisi swasta pada tahun 90-an. Ayahnya meninggal saat tetap mini dan otomatis membikin Na Hee Do tinggal berdua saja dengan sang ibu. Karena sang ibu terlalu sibuk bekerja membikin hubungan keduanya tidak terlalu akrab. Na Hee Do juga selalu merasa ibunya tidak pernah mendukung pekerjaan anggar nan digelutinya.
Baek Yi Jin
Baek Yi Jin adalah putra sulung seorang pengusaha nan mengalami kebangkrutan di masa krisis moneter. Untuk melindungi keluarganya, akhirnya sang ayah membikin skenario jika dia dan istriyah sudah berpisah dan hidup terpisah. Sang ibu tinggal berbareng saudaranya, lampau adiknya dititipkan pada salah satu tante sementara ayahnya juga pergi ke kota lain untuk mengumpulkan uang. Baek Yi Jin sendiri juga kudu berakhir kuliah dan mencari kerja dengan piagam SMA nan dimilikinya.
Baca juga: Semua Tentang Nam Joo Hyuk
Go Yu Rim
Go Yu Rim merupakan seorang atlit anggar nasional nan berasal dari family kurang mampu. Sebelum krismon melanda, family Baek Yi Jin merupakan salah satu sponsor utama dari Go Yu Rim. Ini membikin Go Yu Rim cukup berkawan dengan Baek Yi Jin. Meski merupakan atlet peraih lencana emas, Go Yu Rim tetap merasa terbebani dengan kondisi keluarganya nan terbilang miskin. Apalagi kemudian ibunya juga menjadi korban penipuan dan ayahnya tak sengaja menabrak seseorang dalam perjalanan pulang kerjanya. Hal ini kemudian membikin Go Yu Rim mengambil keputusan ekstrem nan membuatnya sempat dibenci penduduk Korea.

Kesan Setelah Menonton Drama Korea Twenty Five Twenty One
Selain dari jalan ceritanya nan bagus, salah satu perihal menarik dari drama Twenty Five Twenty One adalah gimana penonton diajak untuk menebak siapakah ayah dari Kim Min Chae putri dari Na Hee Do di masa depan. Dan lucunya, meski sejak awal penonton sudah tahu jika hubungan antara Baek Yi Jin dan Na Hee Do tidak berhujung di pelaminan lantaran anaknya bermarga Kim, penonton tetap ngotot mau tahu siapa suami Na Hee Do, termasuk saya juga. Dan ketika hingga akhir cerita tetap tidak ada informasi tentang ayah dari Kim Min chae, maka penonton pun jadi kecewa. Hehe.
Di luar dari sedikit kekecewaan atas teka-teki nan tak terjawab ini, drama Twenty Five Twenty One memberikan banyak pelajaran bagi saya sebagai penonton. Beberapa pelajaran
Hanya dirimu nan tahu seberapa keras kau berjuang
Ini adalah salah satu perbincangan nan diucapkan oleh Na Hee Do kepada ibunya nan sempat meragukan kesungguhannya dalam bermain anggar. Dalam memandang kesuksesan alias kegagalan seseorang, kadang kita hanya melihatnya dari luarnya saja. Misal ada kawan nan sukses kita bakal menganggap lantaran itu privilage. Atau sebaliknya jika ada orang kandas kita dengan mudahnya men-judge jika orang itu kurang berusaha. Padahal kita tidak tahu gimana upaya nan ada di kembali kesuksesan alias kegagalan seseorang itu.
Kemampuan tidak meningkat seperti lereng, namun seperti tangga
Saat dirinya merasa tidak berkembang, Na Hee Do mendapat nasihat ini dari sang ayah, nan kemudian diteruskannya kepada putrinya. Memang saat kita menekuni sesuatu, kita kadang berambisi keahlian kita bakal meningkat tanpa halangan menuju ke puncak. Padahal kenyataannya ada masanya keahlian tersebut stagnan nan mungkin bakal membikin kita merasa tak antusias lagi untuk melanjutkannya. Untuk meraih sebuah kesuksesan kadang memang jalan nan dijalani cukup terjal dan tak selalu mulus. Namun di situlah mental kita dilatih untuk bisa terus berjuang
Seorang juara bisa dikalahkan pemula lantaran gerak-geriknya sudah dipelajari sebelumnya
Saat berlatih di klub anggar barunya, Na Hee Do mendapat tantangan dari pembimbing untuk melawan Go Yu Rim nan merupakan atlet peraih lencana emas. Di luar dugaan, Na Hee Do sukses mengalahkan Go Yu Rim. Hal ini rupanya lantaran selama ini Na Hee Do sudah sangat hafal dan mempelajari langkah Go Yu Rim bermain. Sebaliknya,Go Yu Rim nan tidak pernah melawan alias memandang permainan Na Hee Do tidak mempunyai pengetahuan sama sekali gimana teknik bermain dari Na Hee Do. Itulah nan membuatnya kemudian kalah. Bukan lantaran musuh nan lebih dahsyat namun lantaran musuh mengetahui style bermainnya.
Itulah dia review dan beberapa pesan moral nan bisa diambil dari drama Korea Twenty Five Twenty One. Semoga berfaedah bagi teman-teman sekalian!
Assalamu’alaikum. Terima kasih telah berjamu ke blog ini. Saya Antung Apriana, tinggal di Banjarmasin. Blog ini berisi beragam tulisan saya tentang keseharian dan hal-hal lain nan menarik bagi saya untuk ditulis.